Untukmu yang sedang berlari, yang kini jauh berada di
depanku, hingga kinipun pandanganku terlampau buram untuk melihatmu. Aku tak
akan memintamu untuk berhenti sejenak tuk menungguku, bukan hak ku, pula bukan
inginku.
Pernah dulu kita berjalan beriringan, saling bersapa, dan
sering pula berkejaran, seakan tak ingin berjalan berdampingan. Jika kau di
depan, aku tak akan berada di posisimu. Itu membuatku ingin mengejarmu. Dan kau
juga tak akan membiarkan aku berada di depanmu. Selalu begitu. Hingga kita
berada di persimpagan jalan. Tak lagi berada di jalan yang sama.
Kau melewati jalanmu, akupun begitu. Sepertinya kau tetap
berlari jika ku lihat samar-samar dari tempatku saat ini. Berlari di jalanmu
itu. Dan aku mulai berjalan di jalanku ini. Ritme kita mulai berbeda. Kau
berlari semakin cepat. Dan aku berjalan semakin santai, menikmati jalanku. Ahhh….
Kapan kita berjalan beriringan lagi? Menyenangkan rasanya ketika aku berada di
depanmu beberapa langkah dan kau meneriakiku sambil berlari mengencang.
Mungkin suatu saat nanti kita dapat berjalan beriringan,
saling menemukan persimpangan jalan lain dan bersapa di sana. Walau hanya
sekelebat, namun aku menantikan saat itu. Bersapa, melewati bebatuan jalanan beriringan. Aku akan mulai kembali berlari.
Senin, 7 April 2014